hadits tentang orang yang dirindukan surga

Darihadist Atha' Bin Rabbah r.a mengatakan bahwa ibnu Abbas pernah bercerita kepadaku : " maukah aku tunjukkan kepadamu wanita penghuni surga ? ada seorang wanita yang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, Wahai Rasulullah , Aku menderita penyakit sejenis ayan, apabila apabila penyakit itu kumat aku tidak sadar sampai membuka auratku, berdoalah kepada Allah agar menyembuhkanmu Artinya "Di surga, terdapat delapan pintu. Satu pintu bernama Al-Rayyan. Tidak ada yang masuk surga melalui pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa.". Dalam hadits lain, dijelaskan lebih rinci mengenai proses orang-orang puasa itu masuk surga melalui pintu tersebut. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan Imam Kalaubicara tentang surga. Semua manusia pasti menginginkannya. Adapun 4 golongan orang-orang yang selalu dirindukan oleh surga, yaitu: 1. Orang yang gemar membaca Al-Quran. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW., "Orang yang memberi makan orang yang berpuasa akan memperoleh pahala seperti orang yang puasa tersebut tanpa mengurangi Darihadist diatas dijelaskan bahwa 4 golongan yang dirindukan surga adalah sebagai berikut : Orang yang senantiasa membaca alqur'an. Alqur'an adalah kalam Allah yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umatnya. Alqur'an merupakan pedoman hidup bagi umat muslim, dan bernilai pahala bagi setiap orang yang membacanya. Orangislam wajib melaksanakan sholat lima waktu. Dan amalan sholat inilah yang kelak akan dihisab pertama di hari akhir. Dari hadist diatas, cukup jelas bahwa wanita menjadi makhluk yang dirindukan surga apabila sholat lima waktu selalu dilakukan dengan hati yang ikhlas. Berpuasa di bulan Ramadhan Berpuasa juga merupakan satu dari rukun Islam. no pain no gain nghĩa là gì. JAKARTA - Dalam agama Islam, balasan amalan yang dibuat selama hidup di dunia adalah surga Allah. Di surga nanti, tidak ada orang yang akan merasakan kebencian atau iri hati. Kedamaian adalah keadaan di surga selamanya. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 124 “Siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia beriman, akan masuk ke dalam surga dan tidak dizalimi sedikit pun.” Para penghuni surga akan mengenakan pakaian terbaik. Menurut hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada tenda dari mutiara berlubang, lebarnya enam puluh mil. Setiap sudutnya ada keluarga, mereka tidak melihat yang lain, orang mukmin mengelilingi mereka.” Deskripsi surga Dalam hal yang sama, Allah berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 23 “Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.” Dalam ayat lain, Allah juga mengatakan tentang gambaran surga yang dijelaskan dalam surat Al-Ghashiyah ayat 8-16 “Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri, merasa puas karena usahanya. Mereka dalam surga yang tinggi. Di sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada pula dipan-dipan yang ditinggikan, gelas-gelas yang tersedia di dekatnya, bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” Dilansir About Islam, Rabu 10/8/2022, pohon-pohon yang menghasilkan buah dari segala jenis, dan jenis yang belum pernah kita lihat atau bayangkan akan ada di surga bagi mereka yang berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Sungai-sungai anggur yang tidak memabukkan, sungai-sungai madu, air yang paling murni, dan susu semuanya menunggu untuk dinikmati oleh para penghuni surga. Makanan surga sangat suci sehingga tidak ada sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh tubuh setelah mengonsumsinya, hanya keringat yang wanginya kesturi. Jalani hidup yang benar Untuk menikmati surga Allah, perlu perbekalan yang disiapkan selama hidup di dunia. Sebagai Muslim, kita berjuang dengan upaya terbaik untuk mencapai keunggulan dalam segala hal yang kita lakukan dan dalam setiap hubungan yang kita miliki sehingga kita dapat mencapai penghargaan tertinggi, Surga. Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 133 “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seperti langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” Ilustrasi golongan yang dirindukan surga, sumber foto Masjid Pogung Dalangan on UnsplashMasuk ke dalam surga merupakan impian dan tujuan dari setiap umat Islam yang ada di dunia ini. Pasalnya surga merupakan tempat terindah dan ternyaman bagi umat Islam setelah kematian nantinya. Namun tidak mudah untuk bisa masuk ke surganya Allah SWT, banyak rintangan dan cobaan yang harus dilalui. Selain itu sebagai umat Islam untuk masuk surga juga harus taat beribadah kepada Allah SWT dan juga menjauhi segala larangan yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui Al-Quran. Namun dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa ada empat golongan yang dirindukan surga, berikut adalah Golongan yang Dirindukan SurgaIlustrasi golongan yang dirindukan surga, sumber foto afiq fatah on UnsplashDikutip dari buku Tanya Jawab Islam karya PISS KTB dan Tim Dakwah Pesantren, 2015 ada empat golongan yang dirindukan surga empat golongan tersebut adalah orang yang membaca Al-Quran, menjaga ucapannya, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan dari hadits yang disampaikan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi berikut مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَArtinya "Surga merindukan empat golongan orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan ucapan, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.Golongan pertama adalah orang yang gemar membaca Al-Quran, selain dirindukan oleh surga orang yang gemar membaca Al-Quran juga akan memiliki ketenangan batin yang baik hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam surat Ar-Rad ayat kedua adalah orang yang selalu menjaga lisannya dari kata-kata kotor, mencaci maki, menghujat, atau menghina orang lain. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Rasulullah ketiga adalah mereka yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan,. Allah SWT akan membalas kebaikan tersebut dengan memberikannya makan dari buah-buahan di terakhir yang akan dirindukan oleh surga adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dimana Allah SWT akan menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan adalah pembahasan terkait dengan empat golongan yang dirindukan oleh surga. Mulai sekarang berusahalah menjadi empat golongan tersebut agar kelak masuk ke dalam surga dengan cara taat menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT. WWN Home Hikmah Rabu, 21 Juni 2017 - 1511 WIB 4 Golongan Manusia Yang Dirindukan Surga A A A Di pengujung Ramadan, karyawan PT Sari Enesis Indah, Cikarang, Selasa 20/6, tetap menuntut ilmu dari kajian Zuhur yang digelar tim Spirit of Ramadan SOR PPPA Darul Qur’an . Kajian SOR kali ini langsung diisi oleh Pengasuh Rumah Tahfizh Center RTC PPPA Daarul Qur’an Ustad Sholeh membahas hadits Rasulullah SAW tentang empat golongan manusia yang dirindukan surga. Menurutnya, mereka yang dinanti surga adalah orang-orang yang senantiasa membaca Alqur’an. Namun bukan hanya sekadar membacanya tetapi juga mentadaburi, memahami kemudian mengamalkan isi kandungannya.''Tentunya pahalanya jauh lebih baik dari pada sekadar membaca. Tanda-tanda orang yang beriman apabila mendengar ayat Alquran bergetarlah hatinya dan semakin meningkat imannya,” pun menceritakan sebuah kisah di zaman nabi, saat itu Rasulullah SAW menyampaikan kepada para sahabat dalam suatu majelis. “Wahai sahabat-sahabatku sebentar lagi akan datang calon penghuni surga”. Maka datanglah seorang dengan berpakaian biasa saja, orangnya pun biasa saja bahkan tak dikenal para sahabat. Tapi Rasulullah menunjukkan bahasannya, ia adalah calon penghuni surga.''Karena penasaran akhirnya salah satu sahabat menginap di rumah calon penghuni surga tadi selama tiga hari. Padahal kebiasaan calon penghuni surga ini biasa saja. Tapi ada tiga hal yang senantiasa dijaganya yakni menjaga diri untuk tidak menyakiti orang lain, mengistiqamahkan untuk memaafkan orang lain, tidak mudah marah dan terakhir senantiasa menjaga lisan,” tutur Ustaz melanjutkan, manusia yang dirindu surga adalah mereka yang memberi makan orang yang sedang lapar, fakir miskin dan dhuafa. ''Untuk bersedekah, berinfak dan beramal soleh tidak perlu dipanggil Allah SWT. Keluarkanlah infak terbaik di manapun dan kapanpun. Karena harta yang kita keluarkan di jalan Allah akan berdampak baik kepada kita,” yang terakhir, kata Ustaz Sholeh, manusia yang dirindu surga adalah mereka yang berpuasa di bulan Ramadan. ''Semoga Allah predikat kepada kita semua sebagai orang yang bertaqwa di hadapan Allah SWT. Sebab, barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan keikhlasan maka diampuni dosa-dosanya, Aamiin,” uajrnya mengakhiri kajian daarul qur'anhikmah ramadhanramadhan Jakarta, NU Online Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin Gus Aab menyebutkan bahwa ada empat golongan atau orang-orang yang dirindukan oleh surga. Pertama, orang yang membaca Al-Qur’an. Dikatakan Gus Aab, kebanyakan umat Islam memperlakukan Al-Qur’an baru sekadar membacanya. Padahal Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk jika dibaca lafadznya dengan baik dan benar, serta dipahami makna dan diamalkan isinya. “Rasulullah menyebutkan, Al-Qur’an ini adalah hidangan dari Allah maka terimalah hidangan itu semampu kalian. Tegasnya, yang bisa membaca Al-Qur’an bacalah dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah tilawah,” ungkap Gus Aab dalam tayangan di TVNU, diakses NU Online, pada Kamis 21/4/2022. Ia lantas mengajak umat Islam agar tidak hanya berhenti pada membaca Al-Qur’an tetapi harus ada upaya mengkaji dan memahaminya. Setelah itu, umat Islam juga perlu untuk mengamalkan isi dan kandungan Al-Qur’an. “Karena hanya dengan cara itu, Al-Qur’an benar-benar bisa menjadi hidayah. Al-Qur’an juga bisa menjadi obat apabila kandungan maknanya telah memberikan solusi terhadap problematika kehidupan yang sedang dihadapi,” katanya. Meski begitu, orang yang hanya membaca Al-Qur’an pun sudah tergolong sebagai orang-orang yang dirindukan surga. Lebih-lebih jika umat Islam juga mampu memahami, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qur’an. Kedua, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah satu golongan yang akan dirindukan oleh surga. Namun, Gus Aab menegaskan bahwa puasa Ramadhan yang menjadikan pelakunya sebagai orang yang dirindukan oleh surga bukanlah puasa yang sekadar menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan dengan istri atau suami. “Tetapi puasa dengan makna yang lebih dalam, yaitu al-imsak anjami’il jawarih anidz-dzunubi wal atsam, menghindarkan seluruh anggota tubuh dari dosa dan kemaksiatan kepada Allah,” terangnya. Solidaritas sosial Puasa Ramadhan yang menahan lapar dan haus itu pun harus menumbuhkan kepekaan dan solidaritas sosial yang tinggi. Kemudian ditindaklanjuti dengan aksi-aksi sosial seperti berbagi dengan kaum dhuafa atau orang-orang yang dalam keadaan kurang baik. Ketiga, orang yang memberi makan kepada orang-orang yang lapar. Namun yang dimaksud bukan hanya soal memberikan makan. Lebih jauh, hal ini bisa dimaknai sebagai upaya melakukan kepekaan sosial untuk berbagi dengan orang lain dan berkenan menyelesaikan problematika yang sedang dihadapi. “Kalau yang mereka butuhkan makan, maka berikan makan agar mereka tidak kelaparan. Tapi kalau yang mereka butuhkan sandang dan papan, tentu ini juga harus kita aktualisasikan. Tidak hanya memberikan makan kepada orang yang lapar, tetapi memberikan pakaian kepada orang yang telanjang dan memberikan tempat tinggal kepada orang-orang yang tunawisma,” ajaknya. Keempat, orang yang menjaga lisan. Gus Aab menjelaskan bahwa lisan memiliki bentuk yang kecil tetapi dapat berakibat yang luar biasa. Lisan yang tidak terjaga bisa menjadikan masyarakat atau umat yang berada pada ketenangan bisa menjadi porak-poranda, karena menebarkan fitnah sehingga dapat menimbulkan pertikaian bahkan peperangan. “Lisan yang tidak terkontrol, bisa membinasakan ribuan bahkan jutaan umat manusia, menghancurkan kehidupan dan merusak peradaban. Betapa pentingnya menjaga lisan agar tidak menimbulkan kerusakan dalam kehidupan keumatan,” tegasnya. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa barangsiapa yang beriman kepada Allah maka hendaklah berkata yang baik atau diam. Lebih lanjut, Gus Aab mengutip ungkapan Imam al-Ghazali yang menganalogikan manusia seperti botol. Apabila botol tersebut berisi air maka saat dituangkan akan keluar air. Begitu pula jika di dalamnya berisi kopi, maka yang keluar adalah kopi. Tetapi manakala botol tersebut berisi air maka ketika dituangkan akan keluar air comberan. “Dari situlah hati-hati dengan lisan. Karena pepatah mengatakan, perkataan seseorang adalah gambaran dari apa yang ada dalam hatinya, karena lisan hanya dijadikan pertanda untuk menunjukkan jati dirinya. Mudah-mudahan kita semua tergolong dari empat golongan yang selalu dirindukan oleh surganya Allah,” pungkas Gus Aab. Kunci utama pintu surga Dalam sebuah artikel yang pernah diterbitkan NU Online, disebutkan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi kunci utama pintu surga. Pertama, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Hal ini menjadi dasar pertama yang menentukan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat. Seseorang tidak akan masuk surga karena hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya. Jadi iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal manusia. Kedua, menegakkan shalat. Shalat memiliki pengaruh kuat terhadap amal-amal seseorang di luar shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amal lainnya. Artinya jika shalat dikerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan adab yang berlaku, tentulah shalatnya akan diterima oleh Allah. Jika shalatnya buruk, maka seluruh amal lainnya juga buruk. Artinya jika seseorang selalu berperilaku buruk dalam kehidupan sehari-harinya bisa jadi karena shalatnya memang buruk. Kemungkinan lain, seseorang sudah menjalankan shalat tetapi cara melaksanakannya tidak sesuai dengan syarat, rukun, dan adab yang berlaku sehingga shalatnya tidak berpengaruh positif terhadap perilakunya. Adab-adab shalat antara lain adalah tidak menunda-nunda, ikhlas, selalu ingat Allah dan penuh penghayatan atau khusyuk. Ketiga, mencintai fakir miskin. Hal ini menjadi kunci utama masuk surga karena mewakili ibadah sosial dalam ranah akhlak. Al-Qur’an dalam Surat Al-Ma’un ayat 1-3 menyebut orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim dan fakir-miskin sebagai para pendusta agama. Pewarta Aru Lego Triono Editor Musthofa Asrori Ada empat golongan manusia yang dirindukan surga karena kegiatannya dalam kehidupan di dunia. Antara lain dengan berpuasa Ramadhan, menjadikan seseorang dirindukan surga. Dari bekal puasa itu, telah menuntun manusia menjadi jujur, sabar, takwa, berjalan di jalur kebaikan. Dan jalur kebaikan itulah yang menuju ke surga. KH Syamsul Falah dari Ketanggungan Brebes menjelaskan, mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya dihadiahi berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah saja. Namun Allah juga menjanjikan kepada orang yang berpuasa, terbebas dari panas api neraka. Mereka yang berpuasa dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qira’at, dan khalwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridha-Nya. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari Muslim Kedua, golongan yang dirindukan oleh surga ialah mereka yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi umat manusia. Bahkan begitu besarnya pahala orang yang membaca Al-Qur’an, sehingga setiap huruf yang dibaca Allah akan membalasnya dengan 10 kebaikan. Ketiga, mereka yang selalu menjaga lidahnya. Lidah memang merupakan bagian tubuh yang tidak bertulang akan tetapi ia lebih tajam dari sebilah pedang. Bahkan ada dampak sangat luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh lidah, seperti bisa menyebabkan pertengkaran antar suami istri, antarkelompok bahkan antarbangsa. “Orang yang mampu menjaga lidahnya, tidak akan menyakiti orang lain dengan bahasa yang digunakan akan dirindukan surga. Dan keempat, golongan yang dirindukan surga adalah pemberi makan orang yang kelaparan. Allah SWT adalah Dzat Maha Pengasih dan Penyayang yang memberikan balasan atas sekecil apapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh umat-Nya.

hadits tentang orang yang dirindukan surga